Cak Imin Disentil Beri Prabowo Agenda Perubahan yang Ditolak Pemilih 

Muhaimin menitipkan 8 Agenda Perubahan ke Prabowo

Cak Imin Disentil Beri Prabowo Agenda Perubahan yang Ditolak Pemilih  Mantan Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Jakarta, IDN Times - Mantan Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Lukman Edy menilai, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sedang memperlihatkan sikap belum menerima kekalahan di Pilpres 2024. Sebab, undangan datang ke PKB yang dipenuhi Presiden Terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto, malah disusupi penitipan 8 agenda perubahan.

Sebagaimana diketahui, paslon nomor urut 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, selama Pilpres 2024 lalu mengusung tema perubahan. 

Baca Juga: Prabowo dan Cak Imin Bertemu, Bahas Jatah Kursi Menteri PKB?

1. Apresiasi niat Prabowo ke kantor DPP PKB

Cak Imin Disentil Beri Prabowo Agenda Perubahan yang Ditolak Pemilih Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar menerima Presiden Terpilih Prabowo Subianto di DPP PKB. (IDN Times/Amir Faisol)

Lukman yang juga Dewan Pembina Seknas Sumatera Bersama Prabowo-Gibran mengatakan, tema perubahan secara masif dinarasikan untuk menyerang kebijakan Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

Selain itu, narasi perubahan juga antitesa terhadap agenda keberlanjutan yang diusung pasangan Prabowo-Gibran.

Lukman mengatakan, kemauan Prabowo memenuhi undangan PKB membuktikan dia sudah berubah menjadi seorang negarawan. Kedatangan Prabowo mendatangi rivalnya, harusnya diapresiasi sebagai aura konstruktif untuk Indonesia masa depan.

"Kebesaran hati Prabowo yang dari KPU bergeser ke Raden Saleh (kantor DPP PKB), juga disikapi dengan pahit, padahal Beliau datang memenuhi undangan PKB," kata Lukman dalam keterangannya, Kamis (25/4/2024).

"Kenapa saya katakan Gus Imin belum ikhlas? Karena secara resmi Gus Imin dalam acara silaturahmi itu, justru menitipkan 8 Agenda Perubahan ke Prabowo. Acara yang seharusnya tanpa agenda politik justru disusupi dengan agenda perubahan yang sudah tidak kontekstual, kedaluwarsa dan tertolak," sambungnya.

2. Rakyat Indonesia justru melihat perubahan yang dibawa Jokowi

Cak Imin Disentil Beri Prabowo Agenda Perubahan yang Ditolak Pemilih Presiden Jokowi (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Ia menegaskan, tema perubahan yang diglorifikasi oleh Anies-Muhaimin tentu berharap bisa mendapat respons elektoral dari rakyat. Tapi faktanya tidak. Hampir 59 persen pemilih malah suka dengan tema keberlanjutan kebijakan Presiden Jokowi yang diusung oleh Prabowo-Gibran.

"Rakyat Indonesia justru melihat apa yang dilakukan Pak Jokowi 10 tahun ini adalah agenda perubahan sebenarnya, dan Prabowo-Gibran akan melanjutkannya," ucap Lukman.

3. Agenda perubahan Anies-Muhaimin malah dongkrak elektabilitas Prabowo-Gibran

Cak Imin Disentil Beri Prabowo Agenda Perubahan yang Ditolak Pemilih Anies Baswedan bersama Muhaimin Iskandar saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan (20/4/2024) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Menariknya, kata Lukman, setiap agenda perubahan Anies Muhaimin disampaikan malah semakin meningkatkan elektabilitas Prabowo-Gibran. Yang pada akhirnya, hampir 100 juta pemilih memutuskan menolak segala agenda perubahan.

"Jadi, rasanya tidak fair kalau kemudian agenda perubahan yang tertolak itu dititipkan ke Prabowo Gibran. Ada nuansa masih belum move on, sekaligus memaksakan kehendak pribadi melawan kehendak rakyat yang dominan," imbuh dia.

Topik:
Tim Editorial
Sunariyah
anchor cover image